
SULUTNEWSTV.com, MANADO – Sebagai upaya untuk melestarikan wilayah Sulut khususnya di Kota Manado, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara mengibahkan satu unit kapal pengumpul sampah.
Bantuan tersebut diserahkan langsung kepada LSM Manengkel Solidaritas, di Balai Pelabuhan Perikanan Tumumpa kota Manado, Kamis(30/1).
Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) ini diharapkan dapat mengurangi volume sampah yang dampaknya ada pada pelestarian lingkungan.

Diungkapkan Kepala KPw BI Sulut Arbonas Hutabarat, kapal pengumpul sampah ini operasionalnya mampu untuk mengangkut sampah dengan kapasitas satu ton.
“Nanti ini akan dikelola langsung oleh LSM Manengkel Solidaritas. Yang kita tahu bersama sangat peduli dalam upaya pelestarian lingkungan,” ucap Arbonas.
Sementara, sampah yang nanti dikumpulkan akan dijual ke bank sampah. Ini juga nantinya menurutnya, dapat memberikan manfaat ekonomi.

“Jadi kapal ini juga nantinya dapat digunakan diwilayah pinggiran pantai sampai ke pesisir kota Manado. Sampai sungai juga bisa. Dan yang saya harapkan, Manengkel Solidaritas sebagai kembaga sosial masyarakat yang peduli pada kelestarian lingkungan, yang sejauh ini telah memberikan kontribusi nyata, yang secara langsung juga berdampak pada pariwisata, dapat memberikan memanfaatkan ini,” harapnya.
Tujuan lain adalah, Bank Indonesia memberikan bantuan ini juga dapat mengurangi sampah wilayah pantai dan pesisir Kota Manado sehingga tidak mencemari laut termasuk objek wisata, namun justru terjaga.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Daerah Provinsi Sulut, Hendrik Kaitjily ikut mengapresiasi atas apa yang sudah dilakukan Bank Indonesia.
Menurutnya, kiranya langkah yang telah diambil BI ini merupakan langkah strategis untuk menstimulasi perbankan di Sulut, dengan mendukung perkembangan pariwisata dan memperhatikan pelestarian lingkungan. Kolaborasi ini akan mendorong pengembangan pariwisata.
“Harapan saya, semoga bantuan ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin. Akan sangat memprihatinkan jika sarana ini tidak digunakan. Kita akan membantu monitoring, supaya menjadi kontributor dalam menjaga lingkungan yang lebih baik,”harapnya.

Dirinya juga sempat mengungkapkan, terkait bantuan pusat yang dikucurkan untuk pembangunan infrastruktur, dapat diimbangi juga dengan kualitas pembangunan SDM.
“Membangun SDM itu penting, bukan hanya infrastruktur. Namanya juga pariwisata, menjafi entri poin bagi semua sektor. Orang datang bukan hanya plesir tapi bisa mendatangkan investasi,” katanya.
Ketua LSM Manengkel Solifaritas Viando Manarisip menambahkan, bantuan ini sangat membantu, dan nantinya akan dimemanfaakan sebaik-baiknya.
“Ya, tentu sesuai dengan tenaga yang ada, kami akan operasionalkan tiga kali dalam sebulan. Dengan harapan akan mengatasi permasalahan sampah di Kota Manado bahkan sampai di Bunaken,” ungkapnya.(gabby)