Minsel, Sulutnewstv.com – Pelayan khusus, (Pelsus) Diaken dan Penatua, bapak, ibu, pemuda, remaja serta anak sekolah Minggu, (BIPRA) terpilih periode (2022 – 2026) se-Sinode GMIM, kembali mendapat pendidikan pelayanan, pengajaran, (Ketekisasi), tahap II.
Pelaksanaannya berlangsung Hibryd, Online dan ofline tersebut, di buka langsung wakil Gubernur Sulut, Stefen Kandow, Senin, (9/11/21) yang di sasikan Gubernur Sulut, Olly Dondokambey SE. di aula Mapalus, kantor gubernur Sulut.
Katekisasi di bagi per-rayon, sebagian di ruang Mapaluse, sementara yang sebagiannya menyesuaikan tempat – dan waktu yang sudah di tentukan, per-rayon masing – masing. Kurang lebih 1034, jemaat gereja, yang Pelsusnya, mengambil bagian dalam katekisasi ini. Di antarannya, Pnt. Bapak Frangki Donni Wongkar SH. hadir sebagai peserta katekisasi, di aula Mapaluse.
Ketua BPMS GMIM, Pdt Dr Hein Arine dalam pesannya, menyatakan kebanggaannya, atas pemberian diri dari Pelsus terpilih. Baginya, menjadi pelayan khusus, tidak gampang. Karena itu akan bertanggung jawab pada pelayanan. ” semangatnya, volunteer (sukarela), pemeberian diri seutuhnya pada pelayanan, tanpa paksaan, ” ucapnya memberi motivasi, Sembari menyatakan Ketika para pelsus memberi diri, dalam melayani Tuhan, mereka akan dilengkapi, dikuatkan dan di mampukan oleh Tuhan Yesus sang Kepala Gereja satu hal yang harus kita lakukan percaya dan yakini.
Sementara, kepada para peserta katekisasi, Kandouw, di sela membuka kegiatan tersebut, mengungkapkan, gereja memiliki implikasi di semua elemen kehidupan masyarakat. Gereja dan pemerintah itu tugasnya, mengurus masyarakat, jemaat, dari lahir sampai meninggal. GMIM harus berperan, bagi pembangunan di Bumi Nyiur Melambai. Itu dikarenakan keberadaannya, GMIM sebagai gereja terbesar di Sulut.
“Saya mengajak, kita semua, membantu program pemerintah, ucap Kandow. Sebab, kalau GMIM solid, GMIM kuat, Sulut juga pasti kuat dan maju,” pungkas Kandow, yang juga Pelsus terpilih, di GMIM Bukit Moria Rike. (Christian)
Categories: Minahasa Selatan