Tondano – Pembangunan Revitalisasi Danau Tondano telah mengalami kemajuan. Menurut Manajer Proyek PT Bumi Karsa, Kristianto, mengatakan bahwa perkembangan pekerjaan proyek Revitalisasi Danau Tondano sudah menyentuh angka 13% di dua segmen.
“Untuk segmen A, yaitu Tounsaru dan Tolour sudah seratus persen tinggal pemasangan gorong-gorong atau drainase melintang. Dan panjang tanggul sudah mencapai kurang lebih 1,5 kilo meter dengan lebar atas kurang lebih 11 meter dan lebar bawa 18 meter,” kata Kristianto kepada media ini, usai peninjauan bersama Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Minahasa, Ir Wenny Talumewo didampingi Kabag SDA Bobby Masengi ST di segmen A Tonsaru-Tolour, Rabu (26/10/22).
Kristianto menjelaskan, untuk pelaksanaan proyek Revitalisasi Danau Tondano dibawa PT Bumi Karsa, berakhir Maret 2023 mendatang. Ia pun berharap, selama proses pekerjaan tidak ada hambatan yang berarti.
“Soal kendala hanya masalah sosial saja. Karena kami paham dengan kondisi masyarakat di sini (Seputaran Danau Tondano). Dan terkait kondisi di masyarakat, kami tetap melakukan sosialisasi sambil melakukan pendekatan persuasif dengan cara door tu door, dibantu dengan pemerintah daerah, kecamatan dan desa, serta teman-teman dari Balai Sungai Wilayah Dua, selaku pemilik proyek, juga teman-teman konsultan supervisi,” jelasnya.
Sementara, Asisten Wenny Talumewo menjelaskan bahwa pemerintah daerah melalui Bupati Dr Ir Royke Octavian Roring MSi dan Wakil Bupati Dr (Hc) Robby Dondokambey SSi MM, selalu memberikan arahan kepada jajaran. Agar bersama-sama dengan balai sungai serta pihak kontraktor untuk melaksanakan kegiatan Revitalisasi Danau Tondano, sesuai dengan fungsinya masing-masing.
“Tentunya Pemkan Minahasa akan mendampingi kegiatan ini. Dan terkait soal masalah sosial kemasyarakatan, pemerintah daerah bersama balai sungai dan pihak kontraktor akan menyelesaikan secara bertahap, sambil memberi saran kepada kontraktor untuk memacu kegiatan ini,” katanya.
Talumewo juga mengatakan bahwa proyek multiyears ini sudah mengalami peningkatan. “Walaupun belum dipasang paving blok tapi pekerjaannya sudah mulai kelihatan kegiatan di lapangan,” katanya lagi.
Memang, lanjut Talumewo, untuk segmen B atau di wilayah Kecamatan Eris masih dalam tahap pemasangan bambu sebagai tiang pancang dan bahan material border. Akan tetapi, disegmen A atau Tonsaru -Toulour sudah kelihatan.
“Kita bersyukur kegiatan ini terus berjalan, walaupun ada beberapa persoalan sosial yang kita sementara selesaikan bersama,” ujarnya.
Soal persoalan sosial yang sementara diselesaikan, dirinya menghimbau kepada jajaran Pemkab Minahasa, agar mendorong kegiatan ini secara bersama-sama. Dengan memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar kegiatan ini bisa berjalan dengan lancar.
“Seperti yang saya sampaikan bahwa pemerintah daerah turut serta dalam menyelesaikan persoalan-persoalan di lapangan, sehingga kegiatan ini bisa terlaksana dengan baik,” sebut Talumewo.
Ia juga menyampaikan bahwa untuk mensukseskan pekerjaan ini. Pemkab Minahasa bersama Forkompimda selalu membahas kegiatan ini. Termasuk keamanan yang melibatkan pihak kepolisian, TNI dan kejaksaan.
“Tidak bisa dipungkiri, di lapangan ada saja persoalan yang terjadi. Tetapi step by step bisa kita selesaikan, termasuk menjamin keamanan dari pihak kontraktor. Karena pada dasarnya, tugas pemerintah daerah adalah mengamankan proyek strategis nasional. Daan itu sudah menjadi tanggungjawab pemerintah daerah,” pungkasnya. (*)
Categories: Minahasa