SULUTNEWSTV.com, MANADO – Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara (BPS Sulut) mencatat Kota Manado pada bulan Desember 2022 mengalami inflasi tahun kalender dan inflasi year on year (yoy) sebesar 4,00 persen.
“Angka tersebut menempatkan Kota Manado di urutan ke-86 dari 90 Kota pantauan IHK, dan merupakan 5 terbawah se-Indonesia,” kata Kepala BPS Sulut, Asim Saputra, Senin (2/1/2023).
Sementara itu, penyumbang inflasi terbesar (yoy) pada bulan Desember yaitu angkutan udara sebesar 1,1197 persen dan komoditi penyumbang deflasi terbesar yaitu ikan cabai rawit sebesar 0,3927 persen.
Dari sebelas kelompok pengeluaran di Kota Manado, secara year on year (yoy) delapan kelompok pengeluaran mengalami peningkatan indeks, yaitu kelompok transportasi sebesar 24,65 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,43 persen.
Kemudian kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,88 persen, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,53 persen, kelompok kesehatan sebesar 1,03 persen.
Lalu kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,84 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,50 persen dan kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,47 persen.
“Dua kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,86 persen dan kelompok Rekreasi, Olahraga dan Budaya sebesar 1,58 persen, sedangkan kelompok pendidikan cenderung stagnan,” sebutnya.
Lebih lanjut dikatakannya, pada bulan Desember 2022 lalu, Kota Manado mengalami inflasi sebesar 0,66 persen (month-to-month).
“Penyumbang inflasi terbesar secara month to month (mtm) pada bulan Desember 2022 yaitu beras sebesar 0,1779 persen, sedangkan penyumbang deflasi terbesar adalah ikan deho sebesar 0,0520 persen,” tambahnya.
Angka inflasi (month-to-month) Kota Manado tersebut menempati urutan ke-8 inflasi di Pulau Sulawesi dan urutan ke-39 secara nasional.(*/gabby)
Categories: Ekonomi & Bisnis