OJK : Penyaluran DPK & Kredit BSG Kedua Terbesar se-SulutGo

SULUTNEWSTV.com, MANADO – Kepala Otoritas Jasa dan Keuangan Wilayah Suluttenggomalut Winter Marbun menyebutkan, saat ini Bank SulutGo (BSG) menjadi bank dengan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) terbesar kedua di wilayah SulutGo.

“Berdasarkan data pengawasan kami, saat ini di Provinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo terdapat 29 bank umum dan 18 BPR. Dari 47 Bank tersebut, dapat kami sampaikan juga bahwa Bank SulutGo menjadi bank dengan penghimpunan Dana Pihak Ketiga terbesar kedua terbesar di Provinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo dengan pangsa pasar DPK mencapai 18,34 persen,” ungkap Winter dalam sambutannya pada acara HUT BSG ke-62, serta Launching QRIS BSG, Sabtu(3/6/2023).

Selain DPK, Winter juga menyebutkan bahwa BSG juga merupakan bank penyalur kredit terbesar kedua dengan pangsa pasar sebesar 21,16 persen pada
Maret 2023.

“Kami tentu sangat berharap dengan momentum hari ulang tahun dan kehadiran Gedung Kantor Pusat yang baru ini, Bank SulutGo semakin mampu berkontribusi dalam pertumbuhan positif industri perbankan yang tentu saja akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah,” harapnya.

Winter menjelaskan saat ini perbankan menghadapi banyak tantangan. Bahkan diantaranya terdapat tantangan-tantangan struktural seperti isu permodalan khususnya pemenuhan modal inti minimum, tata kelola dan manajemen risiko yang masih perlu dioptimalkan, peningkatan komptensi SDM, perbaikan infrastruktur TI dan peningkatan komptensi keamanan siber di era digitalisasi perbankan.

Selain tantangan struktural tersebut, kata Dia perbankan juga menghadapi berbagai tantangan global seperti perkembangan digital ekonomi, perubahan perilaku masyarakat atas inovasi produk dan layanan, persaingan usaha antar LJK yang cukup ketat, dan upaya pemulihan dan pertumbuhan ekonomi setelah sebelumnya terdampak akibat pandemi.

Berbicara tentang tantangan struktural dan tantangan global perbankan tersebut serta dikarenakan dalam kegiatan ini hadir juga beberapa Pemegang Saham dan Pengurus Bank SulutGo, maka perlu dirinya menyebutkan hal-hal yang perlu menjadi perhatian Bank SulutGo dalam rangka meningkatkan peran dan kontribusinya terhadap perekonomian daerah.

“Pertama, meningkatkan jumlah modal inti bank. Hal ini selain agar memenuhi ketentuan OJK, juga agar menunjang rencana ekspansi kredit dan peningkatan layanan melalui investasi perbaikan kapasitas dan infrastruktur tekonologi informasi. Kedua, mengoptimalkan jaringan kantor dan produk yang ada saat ini dalam mendukung kinerja bank khususnya penghimpunan dana, ekspansi kredit, volume transaksi nasabah, dan rentabilitas. Optimalisasi tersebut diharapkan mampu mendukung upaya Bank SulutGo untuk menjadi
Regional Champion di daerahnya sendiri. Ketiga, melaksanakan transformasi SDM baik terkait pengalokasian maupun pengembangan kompetensi SDM sehingga berdampak pada penguatan dan pengembangan bisnis bank khususnya terkait produk dan layanan nasabah. Dan diharapkan transformasi SDM tersebut juga mampu mendukung penguatan citra Bank SulutGo pada seluruh lapisan masyarakat di daerah. Keempat, meningkatkan penghimpunan dana murah yaitu dari produk giro dan tabungan serta efisiensi biaya operasional sehingga dapat menurunkan suku bunga kredit yang ditawarkan. Dengan hal tersebut, kami berharap Bank SulutGo dapat memberikan kredit dengan suku bunga yang kompetitif dan terjangkau khususnya kepada debitur usaha mikro, kecil dan menengah sehingga menciptakan multiplier effect yang berdampak signifikan terhadap pengembangan ekonomi di daerah khususnya di Provinsi Gorontalo,” urainya.

Menurutnya, selain meningkatkan peran dan kontribusi terkait perekonomian daerah, dirinya berharap BSG berperan dalam mendukung upaya penguatan literasi dan inklusi di Provinsi Sulawesi Utara dan Provinsi Gorontalo.

Diketahui, berdasarkan hasil Survey Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) OJK Tahun 2022, indeks literasi Provinsi Sulawesi Utara sebesar 50,13 persen dan Provinsi Gorontalo sebesar 52,21 persen sedangkan indeks inklusi Provinsi Sulawesi Utara sebesar 86,23 persen dan Provinsi Gorontalo sebesar 88,57 persen.

Jauh lebih tingginya tingkat inklusi dibandingkan literasi mencerminkan masih diperlukanya penguatan literasi keuangan masyarakat di Provinsi Sulawesi Utara dan Provinsi Gorontalo.

“Oleh sebab itu dukungan BSG sebagai bank kebanggaan daerah sekaligus bank yang memiliki jangkauan luas di berbagai daerah di Sulawesi Utara dan Gorontalo sangat diperlukan dalam program penguatan literasi keuangan tersebut agar masyarakat semakin melek dan bijak terkait dengan produk-produk jasa keuangan,” harapnya.

Tak lupa juga dirinya menyampaikan .elalui momentum ulang tahun ke-62 ini dan melalui Gedung Baru Kantor Pusat ini, ada harapan agar BSG dapat merealisasikan rencana-rencana strategisnya pada tahun 2023.

“Sehingga dapat mendukung pengembangan bank yang sejalan dengan Roadmap Pengembangan Perbankan Indonesia 2020-2025 yang diterbitkan OJK yaitu menjadi bank yang resilien, berdaya saing dan kontributif,”tutupnya.(*/gabby)

Leave a comment