Manado – Pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Utara (Sulut) pada Triwulan II tahun 2023 mengindikasikan keberhasilan pemulihan ekonomi, yaitu tumbuh menguat sebesar 6,28% (yoy). Capaian ini lebih tinggi dari perekonomian nasional yang tumbuh sebesar 5,17 (yoy).
“Perekonomian Sulut berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan II 2023 mencapai Rp42,56 Triliun,” ungkap Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) Provinsi Sulawesi Utara, Ratih Hapsari Kusumawardhani, dalam pemaparan Kajian Fiskal Regional, Senin (18/9/2023).
Dijelaskannya, dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib yang tumbuh 16,54%. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga dengan pertumbuhan sebesar 8,91%.
Inflasi di Sulawesi Utara tercermin dari dua kota yaitu Manado dan Kotamobagu. Berdasarkan Indeks Harga Konsumen Inflasi di kota Manado secara (yoy) pada bulan Juni 2023 tercatat 2,68%, sedangkan Kotamobagu sebesar 4,34%.
“Dari sisi neraca perdagangan terdapat surplus sebesar US$ 72,63 dimana nilai ekspor Sulawesi Utara pada Juni 2023 tercatat sebesar US$ 81,24 juta sementara impornya senilai US$ 8,62 juta,” kata Ratih.
Dilanjutkannya, jumlah penduduk miskin di Sulawesi Utara pada Maret 2023 mencapai 189 ribu orang. Secara persentase berdasar Provinsi Sulawesi Utara menduduki peringat terendah penduduk miskin dibanding Provinsi lain di Pulau Sulawesi yaitu sebesar 7,38%. Angka ini masih lebih rendah dibanding persentase penduduk miskin nasional (9,36%).
“Komposisi angkatan kerja pada Februari 2023 terdiri dari 1,23 juta orang penduduk yang bekerja dan 81,12 ribu orang pengangguran. Angka ini menunjukkan perbaikan apabila dibandingkan dengan Februari 2022 dimana penduduk bekerja mengalami peningkatan sebanyak 42,78 ribu orang dan pengangguran menurun sebanyak 1,45 ribu orang,” tuturnya.
Sementara, pada Maret 2023, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Sulawesi Utara yang diukur oleh Gini Ratio adalah sebesar 0,370. Angka ini meningkat 0,011 poin jika dibandingkan dengan Gini Ratio September 2022 yang sebesar 0,359 dan meningkat sebesar 0,005 poin bila dibandingkan dengan Gini Ratio Maret 2022 yang sebesar 0,365.
Nilai Tukar Petani (NTP) Sulawesi Utara pada bulan Juni 2023 naik 2,55% dan menjadi 110,17 bila dibandingkan dengan bulan Mei 2023 yang hanya 107,43. Nilai Tukar Nelayan perikanan tangkap (NTN) tercatat naik 0.32% pada bulan Juni sebesar 113,40 dibanding dengan Mei 2023 sebesar 113,04.
“Jumlah wisatawan mancanegara Sulut sexaro kumulatif sampai bulan Juni 2023 mencapai 19.091 orang. Angka ini meningkat dibandingkan jumlah wisatawan mancanegara secara kumulatif sampai pada bulan Juni di tahun 2022 yaitu 5.324 orang,” jelasnya. (*christian)
