Meiling Merasa Aman, Pengobatan Usus Buntunya Ditanggung Penuh Oleh JKN

Tomohon – Meiling Marhensia Sela (17), seorang pelajar di SMK Kawangkoan sangat berterima kasih dengan adanya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Berkat program strategis nasional tersebut, dirinya tidak mengeluarkan biaya apapun pada saat menjalani pengobatan usus buntu.

Penyakit usus buntu atau dalam bahasa medis dikenal dengan apendisitis adalah kondisi ketika apendiks atau sebuah kantung yang merupakan bagian dari usus besar yang terletak di sisi kanan bawah perut mengalami peradangan. Gejala utama penyakit usus buntu adalah nyeri di perut yang disebut kolik abdomen. Nyeri tersebut dapat berawal dari pusar, kemudian bergerak ke bagian kanan bawah perut. Kondisi ini dialami oleh Meiling.

Meiling merupakan peserta JKN segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) Badan Usaha, ia masuk tanggungan dari orang tuanya yang bekerja di perusahaan. Saat ditemui di sela-sela kesibukannya pada Senin (20/11), ia menceritakan pengalamannya saat menggunakan kartu JKN.

Beberapa hari sebelum ia dirawat di Rumah Sakit Bethesda Tomohon, perutnya terasa sangat sakit. Gejala lain yang timbul adalah menggigil kedinginan, demam, dan sulit untuk berjalan. Karena sakit perut yang ia rasakan tidak kunjung sembuh, bahkan malah justru semakin parah.

“Akhirnya orang tua saya langsung membawa saya ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Bethesda Tomohon,” ujar Meiling.

Selanjutnya Meiling menjelaskan bahwa sesampainya di IGD RS Bethesda Tomohon, dokter segera memeriksa dan menanyakan beberapa hal terkait kondisinya. 

“Hal-hal dasar yang ditanyakan itu seperti gejala penyakit yang saya alami, obat-obatan yang dikonsumsi sebelum ke rumah sakit, dan makanan yang terakhir dikonsumsi,” jelas Meiling.

Menurut Meiling, saat dirinya masuk rumah sakit, semua proses perawatan di rumah sakit, mulai dari di ruang IGD sampai rawat inap selama tujuh hari, pelayanan yang diterima sangat baik dan ramah.

“Pelayanan yang saya terima saat dirawat di RS Bethesda Tomohon sangat baik dan ramah. Tidak ada keluhan ketika saya dirawat di sini,” kata Meiling.

Meiling menambahkan semua obat-obatan juga disediakan oleh rumah sakit sehingga tidak ada pembelian obat diluar. Meiling mengaku sangat bersyukur karena pengobatan usus buntu yang dijalaninya tidak mengeluarkan biaya sedikitpun, sehingga tidak membebankan orang tuanya, karena semuanya sudah dijamin oleh BPJS Kesehatan.

“Setelah rawat inap, saya pun lanjut kontrol dan masih ditanggung oleh BPJS Kesehatan,” tambah Meiling.

Meiling juga mengapresiasi pelayanan yang diberikan oleh BPJS Kesehatan yang semakin hari semakin baik. Selama menjadi peserta JKN, pelayanan yang diberikan dari waktu ke waktu semakin baik dan sangat mempermudahnya.

Mulai dari akses pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan cukup menggunakan KTP dan fitur-fitur yang ada dalam Aplikasi Mobile JKN yaitu Info Program JKN, KIS Digital, perubahan data, cek tagihan, cek kepesertaan, Program REHAB, skrining kesehatan, antrean online, info ketersediaan tempat tidur dan manfaat lainnya.

“Saya juga sempat mendapatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas Kawangkoan untuk periksa gigi, cukup menunjukkan KIS Digital yang ada di Aplikai Mobile JKN langsung dilayani,” tutur Meiling.

Meiling sangat berterima kasih kepada pemerintah dan BPJS Kesehatan karena Program JKN membuat masyarakat tak perlu khawatir dengan biaya pelayanan kesehatan yang saat ini mahal.

“Semoga BPJS Kesehatan kedepannya selalu berbenah lagi dan lagi untuk memberikan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia. Dengan begitu, seluruh masyarakat dapat merasakan manfaat dari program JKN yang semakin mudah, semakin cepat dan setara,” tutupnya. (*ct)

Leave a comment