Peran Bank Indonesia Wujudkan Mimpi Pengrajin Sulut Go International

BANK Indonesia terus memberdayakan Usaha Miko  Kecil dan Menengah (UMKM) untuk naik kelas. UMKM dari situs bi.go.id menuliskan, UMKM memiliki peranan penting dan strategis dalam struktur perekonomian Indonesia karena memberikan sumbangan besar terhadap Produk Domestik Bruto (61,1%), penyerapan tenaga kerja (97,1%), dan ekspor (14,4%).

Bank Indonesia sebagai Bank Sentral berupaya memberikan kontribusi terbaik untuk terus meningkatkan peran UMKM dalam perekonomian. Pengembangan UMKM yang dilakukan Bank Indonesia diselaraskan dengan bidang tugas Bank Indonesia dan sejalan dengan visi, misi, dan program strategis Bank Indonesia, sehingga difokuskan untuk :

  1. Mendukung upaya pengendalian inflasi khususnya inflasi volatile food, yang dilakukan dari sisi suplai;
  2. Mendorong UMKM potensi ekspor dan pendukung pariwisata untuk mendukung upaya penurunan defisit transaksi berjalan, serta;
  3. Meningkatkan akses keuangan UMKM untuk mendukung stabilitas sistem keuangan.​

Cerita Pengrajin Yang Go International

Adalah Mariani Pontoh, seorang pengrajin asal sulawesi utara yang sukses dengan karya ‘tangan dingin’nya. Ya, bermula dari hobby menggambar, akhirnya ibu 3 anak ini bertekad untuk membuka usaha butik karyanya sendiri.

Dirinya menceritakan, Zabay Collection adalah regenerasi dengan nama awal yakni sang Bayu yang awalnya lebih ke kerajinan tangan.

“Namun diawal 2020, siapapun tidak menduga, COVID datang. Dan mengharuskan saya lebih banyak dirumah. Dari situ saya terinspirasi dengan kerajinan tangan saya membuar icon daerah. Saya menggambarnya diatas kain. Dan akhirnya saya tuangkan menjadi motif batik saya, yakni batik Zabay collection,” ungkapnya.

Tak ada yang menyangka, ternyata berkat ketekunannya, Mariani akhirnya menembus jauh. Dari situ, dirinya mengaku, pendapatannya meningkat.

“Nah ternyata ini yang sangat mendongkrak pendapatan sendiri. Cuman karena punya keyakinan. Saya hanya otodidak. Saya hanya ingin maju. Dan dari situ saya mencoba menggambar, saya menggali ikon daaerah apa saja. Nah setelah itu saya tuangkan menjadi motif batik nah ternyata hal itu sangat diminati jadi bukan hanya kain batik karena ternyata kalau saya hanya berkecimpung di kain itu kurang memuaskan para konsumen jadi saya langsung masuk ke fashion nah fashion itu semua jadi baju perempuan dan laki semua ada,” jelasnya lagi.

Dirinya juga membeberkan, dari sisa-sisa kain dari pembuatan baju dan lain-lain, tidak mubasir. “Jadi ada sisa-sisa kain, nah itu yang kita ciptakan jadi sesuatu, berupa anting, kalung, gelang, bahkan bisa dijadikan aksesoris baik di tas, topi. Apa saja yang pasti, kami tidak membiarkan sisa kain dan dijadikan sampah,” katanya.

Tidak berhenti disitu, berkat hal itu, Mariani berhasil membuka lapangan kerja bagi para pencari kerja dimasa pandemi covid-19.

“Kalau tenaga kerja kami ada berbagai macam bidang sesuai yang ditekuni. Ada yang bagian desain, membuat gambar. Kalau bagian produksi ada suami saya kepala produksinya. Dan dibantu karyawan saya. Bahkan saya juga libatkan tetangga saya. Orang-orang sekirar saya. Di gudang, di galeri. Bagian menjahit, bikin pola, semuanya sudah ada dimasing-masing tempat. Dan saat ini semuanya orang-orang lokal saja,” jelasnya lagi.

Menjadi bagian dari Bank Indonesia Provinsi Sulut, adalah suatu hal yang dirinya syukuri. Bahkan, untuk nasional, karyanya sudah diakui Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.

“Alhamdulillah ya kami sudah menjadi bagian dari Bank Indonesia. Kami juga diminta menjadi salah satu finalis untuk beberapa programnya pak Sandiaga Uno, jadi sudah ke Makassar ke Jakarta ke beberapa daerah kami diundang karena menjadi finalisnya dan kegiatan apa saja tentang ekonomi kreatif jadi saat ini kami turut membangun ekonomi kreatif yang ada di Sulawesi Utara. Untuk pemerintah itu bikin programnya yang mengangkat UMKM. Dan saya salah satu UMKM jadi program itu sangat menguntungkan,” terangnya.

Diketahui, ada beberapa motif ikon daerah yang dibuat lewat ‘tangan dingin’ Ibu Mariani, mulai dari motif pohon kelapa, cengkih, ikan roa, ikan cakalang dan semua dituangkan menjadi sebuah fashion.

Ibu Mariani bangkit dari pandemi, dengan memanfaatkan kreatifitas yang dimilikinya. Lewat ketekunan, ibu Mariani kini menjadi salah satu pengusaha yang sukses dengan memperkenalkan ikon daerah ke daerah-daerah luar, bahkan mendapat penghargaan dari Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, SE.

Gabriella Rarumangkay

Leave a comment