ASN,Perangkat dan Linmas di Intimidasi Oknum Tertentu Memasang Atribut Salah Satu Calon

Tomohon – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)  Kota Tomohon 2024, saat ini sudah masuk pada  tahapan kampanye.

Pelaksanaan pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tomohon sudah di depan mata, namun dinamika politik di Kota Tomohon saat ini sedang bergejolak, Senin (14/10/24).

Seiring berjalannya waktu, tak jarang  permainan kotor terjadi demi tercapainya tujuan.

Salah satu politisi di Kota Tomohon mengatakan demokrasi di kota ini ada sedikit kecurangan dan  proses demokrasi di kota religius saat ini sedang tidak baik saja, hal ini terlihat dengan adanya intimidasi dan paksaan dari oknum – oknum tertentu kepada Perangkat, Linmas bahkan beberapa ASN.

Rocky S. Loho, politisi Kota Tomohon mengatakan begitu banyak perangkat dan Linmas bahkan ASN yang berdasar aturan harusnya netral tapi dipaksa dan diintimidasi oleh oknum oknum tertentu untuk secara nyata memasang atribut calon tertentu sebagai bentuk dukungan ril.

“Ada beberapa perangkat dan linmas bahkan ASN yang meminta namanya dirahasiakan datang memberikan penyataan bahwa mereka dipaksa dan diintimidasi oleh oknum oknum tertentu, harus pasang atribut partai tertentu, jika tidak akan ada sangsi,” ucapnya.

Loho menjelaskan, hal ini berbanding balik dengan pergerakan politik Pak Wenny Lumentut dan Penatua Michael Mait yang dalam beberapa moment pesta bahkan ketika melayat duka sering bertemu dengan para perangkat, linmas dan ASN yang menyatakan dukungan, namun Pak Wenny dan Penatua Michael selalu memberikan arahan dan pendidikan politik yang benar kepada mereka.

“Bekerjalah secara total dan maksimal untuk pelayanan masyarakat, di saat pemilihan anda punya hak suara silahkan memilih sesuai dengan suara hati dan jangan terlibat politik praktis, fokus di pelayanan masyarakat sebagai perangkat, linmas dan ASN,” kutip Rocky

Ia menegaskan, masyarakat Kota Tomohon adalah orang orang cerdas, sehingga boleh menegakkan kedaulatan rakyat dalam menentukan pemimpin yang lebih baik untuk Kota Tomohon ke depan.

“Jadilah orang merdeka, memilih tanpa paksaan dan intimidasi, memilih pakai suara hati, masyarakat Tomohon yang berhak mementukan pemimpin Tomohon kedepan tanpa paksaan dan intimidasi,” tegasnya. (N/P)

Leave a comment