Ratusan Operator dan Kepsek Ikut Pelatihan Aplikasi Dapodik dan Arkas, Sekda Minahasa: SDM Unggul Dimulai dari Data yang Akurat

MINAHASA – Pemerintah Kabupaten Minahasa melalui Dinas Pendidikan menggelar Pelatihan Penggunaan Aplikasi Bidang Pendidikan Tahun 2025 untuk kepala sekolah dan operator satuan pendidikan TK, SD, dan SMP se-Kabupaten Minahasa.

Kegiatan yang berlangsung di di Yama Resort Tondano, Rabu (25/6/25) ini, dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Minahasa, Dr Lynda Watania MM MSi, yang sekaligus membawakan materi strategis tentang arah pembangunan pendidikan berbasis digital.

Dalam sambutannya, Sekda Lynda menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari program prioritas pemerintah dalam mewujudkan visi dan misi Presiden, Gubernur, dan Bupati Minahasa, yang menempatkan sektor pendidikan sebagai ujung tombak pembangunan daerah.

“Pendidikan adalah sektor yang sangat penting dan unik, karena dari sektor inilah lahir SDM yang akan menopang pembangunan di sektor-sektor lain. Di era digital seperti sekarang, transformasi pendidikan lewat aplikasi adalah sebuah keniscayaan,” ujar Sekda.

Ia juga menekankan bahwa digitalisasi bukan hanya tentang teknologi, melainkan soal kesiapan semua pihak dalam beradaptasi dan meningkatkan literasi digital.

“Keberhasilan digitalisasi pendidikan tidak hanya bergantung pada kecanggihan aplikasi, tetapi juga kesiapan guru, tenaga kependidikan, dan peserta didik untuk belajar dan terus berkembang,” tambahnya.

Pelatihan ini memfokuskan pada pemanfaatan dua aplikasi utama di bidang pendidikan, yakni Dapodik (Data Pokok Pendidikan) dan Arkas (Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah). Kedua aplikasi ini dinilai menjadi tulang punggung tata kelola pendidikan yang efisien, transparan, dan berbasis data akurat.

Kepala Dinas Pendidikan Minahasa, Tommy Wuwungan SPd MM, menjelaskan bahwa Dapodik merupakan aplikasi resmi dari Kementerian Pendidikan yang wajib diisi oleh semua satuan pendidikan karena berpengaruh langsung terhadap layanan pendidikan, termasuk distribusi Dana BOS, DAK, bantuan sarpras, hingga tunjangan guru.

“Dapodik ini aplikasi tunggal yang memuat seluruh data sekolah. Kalau datanya tidak diisi dengan baik, sekolah bisa kehilangan hak atas bantuan pusat. Sementara Arkas mempermudah sekolah dalam merencanakan dan mengelola anggaran secara digital dan terukur,” jelas Wuwungan.

Ia menambahkan, saat ini hampir semua kegiatan sekolah sudah berbasis aplikasi. Maka dari itu, pelatihan ini penting untuk memastikan kesiapan teknis operator dan sekolah menghadapi tahun ajaran baru.

“Maksud pelatihan ini adalah mempersiapkan sekolah menghadapi tahun ajaran baru 2025/2026 agar lebih siap, tertib, dan efisien dalam pelaporan berbasis sistem,” tambahnya.

Selain itu, pelatihan ini juga menjadi ajang konsolidasi antaroperator sekolah untuk menyamakan persepsi dan meningkatkan kapasitas teknis, mengingat validitas data Dapodik menjadi dasar utama pengambilan kebijakan pendidikan oleh pemerintah.

Sekda Lynda pun berharap, melalui pelatihan ini, Minahasa dapat terus bergerak maju menuju sistem pendidikan yang unggul dan adaptif terhadap kemajuan zaman.

“Dengan semangat kebersamaan dan sinergi semua pihak, saya percaya Minahasa bisa tampil sebagai daerah unggul di bidang pendidikan, mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga peduli lingkungan dan berdaya saing global,” pungkasnya. (*ChT)

Leave a comment