SULUTNEWSTV.com, MANADO – Bank Syariah Indonesia (BSI) terus berkomitmen untuk mendukung penguatan ekonomi masyarakat melalui program revitalisasi dan pembiayaan sektor riil, termasuk di kawasan Jalan Roda, Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara.
Hal tersebut disampaikan oleh SEVP Retail & Consumer Risk BSI Firman Jatnika dalam acara penyerahan hasil revitalisasi kawasan Jalan Roda yang dihadiri oleh jajaran pemerintah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia, serta perwakilan Kementerian Agama, Senin(6/10/2025).
“Ini bagi kami anugerah besar yang patut disyukuri, karena kolaborasi antara pemerintah, OJK, BI, dan seluruh stakeholder kini membuahkan hasil nyata dalam bentuk penyegaran pasar yang hidup kembali,” ujar Firman.
Ia menjelaskan bahwa revitalisasi Jalan Roda merupakan bagian dari komitmen BSI dalam menghidupkan ekonomi masyarakat di berbagai daerah. Sebelumnya, BSI juga telah melaksanakan program serupa di Yogyakarta dan Solo, termasuk pembangunan lumbung pangan dan fasilitas peternakan untuk mendukung ketahanan ekonomi lokal.
“Kami percaya tempat ini akan menjadi ruang yang baik bagi UMKM dan pedagang untuk tumbuh. Ke depan, sinergi ini akan kami lanjutkan lebih besar lagi, termasuk dalam pemanfaatan teknologi seperti QRIS bagi para pedagang,” kata Firman.
Dalam kesempatan tersebut, Firman juga memaparkan kondisi pembiayaan BSI di wilayah Manado yang menunjukkan tren positif. “FDR (Financing to Deposit Ratio) di wilayah Manado mencapai 170 persen. Artinya, kami mendatangkan dana dari Pulau Jawa untuk ikut membiayai proyek-proyek di sini. Kualitas pembiayaan pun sangat baik, dengan tingkat pembiayaan bermasalah di bawah 2 persen, tepatnya 1,84 persen,” jelasnya.
Menurut Firman, kehadiran BSI di kawasan Jalan Roda menjadi bukti bahwa sektor keuangan syariah dapat menjadi motor penggerak ekonomi daerah melalui kepercayaan dan kerja sama erat antara bank, pemerintah, dan para pelaku usaha.
“Kami berharap masuknya BSI di kawasan ini dapat memperkuat kepercayaan antar pelaku ekonomi. Kami ingin menjadi energi baru bagi Indonesia, memberi kontribusi yang inklusif tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras, dan golongan,” tambahnya.
Firman juga menyampaikan harapannya agar kawasan Pusat Kuliner Jalan Roda dapat menjadi ikon baru di Indonesia Timur dan destinasi yang wajib dikunjungi wisatawan.
“Mudah-mudahan para pedagang dapat memanfaatkan produk dan layanan kami untuk tumbuh bersama. Kami ingin tempat ini menjadi simbol ekonomi rakyat yang hidup dalam harmoni,” tuturnya.
Dirinya menegaskan bahwa langkah BSI di Manado merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk membawa kemaslahatan bagi masyarakat dan kontribusi nyata bagi Indonesia yang lebih baik.
Langkah BSI ini, mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Kota Manado. Wali Kota Manado yang dalam hal ini disampaikan oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Daerah Kota Manado Atto Bulo menyampaikan lokasi wisata kuliner Jarod ini, dinilai menjadi salah satu titik strategis bersejarah di Kota Manado.
Atto menegaskan bahwa program ini memiliki arti penting tidak hanya bagi Perumda Pasar, tetapi juga bagi Pemerintah Kota Manado dan masyarakat luas.
“Untuk itu, kami mengapresiasi BSI lewat program revitalisasi Jalan Roda ini yang sangat membantu kami, baik di Perumda Pasar maupun Pemerintah Kota Manado. Jalan Roda ini bahkan layak disebut sebagai proyek strategis nasional, karena sejak sebelum Perang Dunia ke-2 sudah menjadi pusat aktivitas masyarakat dan wisatawan,” ungkapnya.
Dirinya pun berharap, Perumda Pasar Manado yang telah dipercayakan untuk mengelolah lokasi ini, agar dapat menjaga merawat tempat ini.
Turut hadir Area Manager BSI Manado Syarief Hidayat dan jajaran BSI Manado, Kakanwil Kemenag Sulut Ulyas Taha, Deputi Direktur Bidang Pengawasan LJK OJK Sulutgomalut Irawan Muzhar, Asisten Deputi Bank Indonesia Sulut I Made Donny Irawan, Direktur Utama Perumda Pasar Manado Lucky Senduk, Direktur Umum Perumda Pasar Manado Irving Miki dan seluruh jajaran Perumda Pasar Manado.(*/gabby)
www.sulutnewstv.com 