SULUTNEWSTV. com, MANADO – Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kota Manado menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) tahun 2025 yang digelar di hotel gran puri, Kamis(30/10/2025). Rakor ini dihadiri berbagai tokoh masyarakat, pemimpin paguyuban, tokoh agama, akademisi dan lainnya.
Wali Kota Manado Andrei Angouw dalam sambutannya menyampaikan pentingnya semangat persatuan dalam kehidupan bermasyarakat di tengah keberagaman etnis dan budaya yang ada di Kota Manado. Dirinya juga mengapresiasi FPK Kota Manado yang terus berupaya memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan mempererat solidaritas sosial antarwarga.
“Kita harus bersyukur bisa berkumpul dalam suasana kebersamaan ini. Saya memberikan apresiasi kepada Forum Pembauran Kebangsaan Kota Manado yang terus menggelorakan semangat persatuan di tengah perbedaan. Karena pada dasarnya, kita memang berbeda-beda, tapi harus punya semangat untuk bersatu,” ujar Wali Kota.
Wali Kota Andrei memberikan gambaran bahkan orang yang kembar identik pun tetap memiliki perbedaan. Karena itu, kata dia, masyarakat seharusnya tidak berupaya menghapus perbedaan, melainkan mencari titik persamaan dan memperkuat nilai saling menghargai.
“Yang perlu kita cari adalah semangat untuk bersatu, bukan menyeragamkan semua hal. Itulah esensi sila ketiga Pancasila, Persatuan Indonesia. Dengan semangat itu, kita bisa membangun dan menyejahterakan bangsa,” tegasnya.
Peran budayawan dan tokoh adat dalam menjaga harmoni sosial, juga sangat penting. Ia mengingatkan bahwa dunia kebudayaan seringkali dipenuhi dengan perbedaan pandangan dan ego sektoral, namun semangat persatuan harus mampu mengatasi hal tersebut.
“Budayawan harus bisa melepaskan ego dan melihat kepentingan yang lebih besar, yaitu menjaga persatuan dan mempererat kebersamaan. Dari tokoh-tokoh inilah masyarakat belajar tentang bagaimana menghargai perbedaan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Wali Kota menyinggung pentingnya menghidupkan kembali nilai-nilai Trisakti yang digagas oleh Bung Karno, berkepribadian dalam kebudayaan, berdaulat dalam politik, dan berdikari dalam ekonomi. Ia menilai, kepribadian dalam kebudayaan menjadi fondasi utama bagi masyarakat Manado untuk terus menjaga identitas tanpa kehilangan semangat nasionalisme.
“Setiap daerah punya budaya masing-masing yang harus dirawat dan dijaga. Tapi di atas semuanya, semangat utama yang harus kita pegang adalah semangat persatuan,” kata Andrei.
Dirinya pun berharap hasil dari Rakor FPK tidak hanya berhenti sebagai kegiatan seremonial, tetapi benar-benar memberikan dampak nyata bagi masyarakat Kota Manado. Ia ingin agar semangat kebangsaan dan toleransi terus disosialisasikan ke semua lapisan warga.

“Rakor ini harus berdampak bagi masyarakat. Kota Manado harus menjadi contoh nasional dalam hal toleransi dan persatuan antar masyarakat yang berbeda-beda. Sejak dahulu, sejarah telah membuktikan bahwa masyarakat Manado mampu hidup berdampingan dalam perbedaan, dan itu harus kita jaga serta tingkatkan. Saya berharap kegiatan ini berjalan lancar dan membawa dampak positif, bukan hanya bagi masyarakat Kota Manado, tapi juga bagi daerah Sulawesi Utara dan bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia,” harapnya.
Sementara itu, Ketua FPK Kota Manado Brian Janny Waleleng, SH menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat semangat kebersamaan dan menjaga keharmonisan antarwarga di Kota Manado yang majemuk.
Menurutnya, forum ini merupakan wadah komunikasi, konsultasi, dan kerja sama antarwarga masyarakat lintas suku, etnis, dan budaya, yang diarahkan untuk menumbuhkan serta memantapkan semangat kebangsaan di tengah keberagaman.
“Forum Pembauran Kebangsaan adalah proses integrasi masyarakat dari berbagai latar belakang melalui interaksi sosial, bahasa, adat, seni, budaya, pendidikan, dan ekonomi, tanpa menghilangkan identitas etnis dan ras yang ada. Inilah semangat kebangsaan Indonesia yang harus terus kita pelihara,” ujarnya.
Dirinya pun menekankan bahwa rakor tahun ini memiliki arti strategis dalam memperkuat sinergi lintas elemen masyarakat demi terwujudnya Manado sebagai rumah besar pembauran kebangsaan di Indonesia.
Adapun empat poin utama yang menjadi fokus pembahasan dalam Rakor FPK tahun 2025 ini, yakni Keamanan dan Ketertiban, Pendidikan Formal dan Nonformal, Pengembangan Budaya dan Bahasa dan Semangat Bhinneka Tunggal Ika dan Civil Society.
“Melalui rapat koordinasi ini, kami berharap lahir rekomendasi nyata yang tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga berkelanjutan. Tujuannya satu: mewujudkan Manado yang aman, maju, dan sejahtera dalam bingkai kebhinekaan,” tandasnya.
“Kegiatan ini juga menandai langkah konkret FPK Kota Manado dalam menjaga semangat persatuan di tengah dinamika sosial. Dengan dukungan pemerintah daerah, aparat keamanan, serta seluruh unsur masyarakat, Manado diharapkan dapat menjadi teladan nasional dalam membangun harmoni dan pembauran kebangsaan yang sejati,” sambungnya.
Hadir memberikan materi Wakil Wali Kota Manado dr Richard Sualang, Kapolresta Manado, Dandim. Turut hadir pula Kepala Badan Kesbangpol Kota Manado Sonny Takumansang.(*/gabby)
