PLN Perkuat Dukungan untuk Investor melalui Adendum PKS dengan BKPM

Direktur Retail dan Niaga PLN, Adi Prianto, menegaskan komitmen PLN dalam mendukung iklim investasi yang kondusif dan percepatan proyek strategis nasional dengan menyediakan pasokan listrik andal bagi seluruh sektor bisnis di Indonesia.

“Sebagai wujud komitmen dalam memberikan pelayanan terbaik bagi para investor, PLN memastikan ketersediaan daya dan dukungan kelistrikan yang andal untuk menunjang kebutuhan investasi di tanah air,” ujar Adi.

Adi menjelaskan, adendum terbaru ini memperkuat Perjanjian Kerja Sama (PKS) PLN-BKPM yang telah terjalin sejak 2024. Salah satu langkah konkret adalah pembentukan Liaison Officer Desk PLN di kantor BKPM, yang berfungsi sebagai pusat one-stop electricity solution. Dengan fasilitas ini, calon investor dapat dengan mudah mengakses informasi ketenagalistrikan serta melakukan koordinasi terkait ketersediaan dan pembangunan infrastruktur listrik.

“Melalui integrasi ini, PLN bersama BKPM berupaya menghadirkan layanan yang efisien, transparan, dan memberikan kepastian bagi investor strategis dalam mengambil keputusan bisnis,” tambah Adi.

Kolaborasi ini juga membuka peluang investasi di sektor Energi Baru Terbarukan (EBT), sejalan dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034 yang menargetkan penambahan kapasitas pembangkit sebesar 69,5 gigawatt (GW), dengan 76% atau 52,9 GW berasal dari EBT dan storage. RUPTL ini menjadi fondasi strategis untuk pengembangan energi bersih di Indonesia, sekaligus memperkuat kemandirian energi dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

“RUPTL hijau ini menghadirkan kepastian dan kemudahan bagi investor, sekaligus mendorong pengembangan proyek energi bersih yang berkelanjutan di seluruh Indonesia,” tutup Adi.

Kolaborasi PLN dan BKPM ini diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai tujuan investasi yang andal sekaligus mendukung percepatan transisi energi nasional.

Leave a comment