PLN Siap Jadi Katalisator Pasar Karbon, Maksimalkan Potensi Energi Terbarukan 52,9 GW

Direktur Teknologi, Engineering, dan Keberlanjutan PLN, Evy Haryadi, menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk membangun ekosistem karbon yang kuat, dan PLN siap berperan sebagai katalisator pasar karbon untuk mendukung transisi energi nasional.

Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034, PLN menargetkan penambahan kapasitas energi terbarukan sebesar 52,9 GW, yang mencakup baseload, variable energy, dan energy storage system. Evy menekankan bahwa ekspansi ini tidak hanya memenuhi regulasi, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi hijau yang nyata.

“Potensi ekspansi energi terbarukan PLN mampu menghasilkan hingga 250 juta ton green attribute. Ini bukan hanya pemenuhan regulasi, tetapi peluang nyata menciptakan nilai ekonomi hijau dan mempercepat transisi energi nasional. PLN siap menjadi katalisator dalam memastikan pasar karbon berjalan kredibel,” ujar Evy.

PLN memastikan setiap penerbitan kredit karbon (carbon credit) memenuhi standar global sesuai prinsip high-integrity carbon. Selain itu, PLN terus memperkuat kolaborasi internasional, termasuk dengan Pemerintah Norwegia, untuk merancang skema dan tata kelola, meningkatkan kapasitas, serta menyelaraskan standar global dengan kebijakan nasional. Langkah ini diharapkan memastikan kredit karbon Indonesia dapat diterima di pasar internasional.

“Langkah ini menjadi bagian dari kontribusi Indonesia dalam memainkan peran strategis di agenda iklim dunia, sekaligus menyediakan energi yang andal, terjangkau, dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat,” tutup Evy.

Dengan inisiatif ini, PLN menegaskan komitmen untuk mendorong transisi energi bersih sambil membuka peluang ekonomi hijau yang lebih luas bagi Indonesia.

Leave a comment