Di tengah derasnya hujan dan longsor yang melanda Aceh, ribuan warga harus menghadapi kegelapan akibat listrik padam. Tower transmisi yang menjadi tulang punggung suplai listrik roboh, meninggalkan kota-kota dan desa-desa tanpa aliran listrik, di saat warga paling membutuhkannya.
Di sinilah PLN hadir, bukan sekadar sebagai penyedia listrik, tapi sebagai teman masyarakat dalam masa sulit. Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan, “PLN selalu berada di sisi masyarakat dalam kondisi apa pun. Kehadiran kami hari ini adalah bentuk kepedulian untuk membantu warga mempercepat pemulihan pascabencana.”
Sekitar 500 petugas gabungan dari unit PLN se-Indonesia dikerahkan untuk membangun tower transmisi darurat. Mereka bekerja tanpa henti, bergandengan tangan dengan TNI, Polri, Pemerintah Daerah, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Di medan yang penuh lumpur dan reruntuhan, setiap kabel yang terpasang kembali membawa secercah harapan bagi warga.
Tidak hanya listrik yang mereka pulihkan. Kehadiran PLN juga menghadirkan dukungan logistik, memastikan warga mendapat kebutuhan dasar mereka. Semua upaya ini bertujuan sederhana namun vital: agar masyarakat bisa kembali beraktivitas, sekolah, bekerja, dan hidup dengan aman setelah bencana.
Dalam kegelapan yang sempat menelan Aceh, cahaya dari tower-tower yang dibangun kembali ini menjadi simbol pemulihan. Bagi warga, itu bukan sekadar listrik yang kembali menyala, tetapi harapan yang menyalakan kembali semangat mereka.
