MINAHASA – Pemkab Minahasa melalui Dinas PMD menhgelar pelatihan untuk Kader Pembangunan Manusia (KPM) Tahun 2025 di BPU Tondano, Jumat (5/12/2025).
Sekda Minahasa Dr. Lynda D. Watania membuka acara dan jadi pembicara. menurutnya, KPM punya peran penting buat penurunan stunting di Minahasa. Tahun 2025, prevalensi stunting sudah turun dari 24% jadi 19%, tapi target nasionalnya masih 14% (untuk 2025/2026).
“Angka 19% membuktikan KPM dan semua sektor sudah bekerja. Tapi kita masih butuh kerja sama lebih keras lagi untuk mencapai target 14%,” ujar Watania.
Dia menjelaskan, KPM adalah ujung tombak penurunan stunting di desa/kelurahan. Tanpa mereka, sulit mendapatkan data akurat. Peran KPM juga sangat erat dengan kerja pemerintah daerah, desa, puskesmas, bidan, dan PAUD.
Sebelumnya, Asisten I Riviva Maringka mengatakan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia yang cuma 68,43 (urutan 108 di dunia). Indonesia masih jadi negara berkembang dan konsumen. Dia menghubungkan pelatihan KPM dengan generasi emas 2045 bahwa anak-anak yang tidak stunting akan jadi penerus bangsa.
“Bagaimana menikmati Indonesia Emas kalau anak-anak sekarang berisiko stunting?” tanya Maringka.
Sementara itu, Kepala Dinas PMD Arthur Palilingan mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan aturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang penurunan stunting.
“Tujuan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman, keterampilan, dan komitmen KPM menjadi pelaku utama di lapangan. Mandat ini mengamanatkan upaya penurunan stunting harus integratif dan berkualitas melalui kompetensi program hingga tingkat desa,” tutupnya. (*ChT)
