SULUTNEWSTV. com, MANADO – Menyongsong akhir tahun 2025 hingga awal 2026, Perum Bulog Kantor Wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo (SulutGo) memastikan kesiapan penuh dalam menjaga ketersediaan dan stabilitas pangan di wilayah tersebut.
Kepala Kanwil Bulog SulutGo, Ermin Tora, menegaskan bahwa stok cadangan beras pemerintah (CBP) dalam kondisi aman dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Maret 2026.
Menurut Ermin, saat ini Bulog menguasai stok beras sebanyak 18.000 ton, yang tersimpan di 12 kompleks gudang, tersebar pada tiga cabang utama, termasuk fasilitas penyimpanan di wilayah kepulauan.
“Jika dibandingkan dengan kebutuhan penyaluran rutin, stok 18 ribu ton ini cukup sampai Maret 2026. Kondisi ini memastikan masyarakat tidak perlu khawatir terhadap ketersediaan beras, termasuk dalam menghadapi potensi bencana,” ujar Ermin kepada Media, Selasa(9/12/2025).
Selain di Sulawesi Utara, Ermin menyebut stok juga tersedia merata di seluruh titik gudang di Bolaang Mongondow, Gorontalo, hingga gudang di wilayah Boltim yang mendukung distribusi ke Manado, Bitung, dan Kepulauan. Ia menegaskan bahwa distribusi yang tersebar ini memudahkan Bulog dalam melakukan penyaluran cepat, khususnya pada situasi darurat.
Disebut Ermin, Bulog SulutGo juga gencar menyalurkan bantuan pangan program pemerintah kepada masyarakat berpenghasilan rendah. Bantuan tersebut berupa beras 20 kg dan minyak goreng 4 liter untuk 258.000 keluarga penerima manfaat (KPM). Hingga 8 Desember 2025, penyaluran telah mencapai 86 persen. Bulog menargetkan seluruh penerima akan mendapatkan bantuan sebelum Natal.
“Total bantuan beras yang disalurkan mencapai sekitar 5.100 ton. Ini akan sangat berdampak pada ketersediaan beras rumah tangga di bulan Desember,” jelas Ermin.
Selain bantuan pangan gratis, Bulog juga menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), termasuk penjualan cabe dengan harga terjangkau sebagai bagian dari program pengendalian harga.
Ermin menyampaikan bahwa hasil kolaborasi Bulog bersama Pemerintah Daerah, TNI/Polri, dan instansi terkait membuahkan hasil positif dalam menjaga stabilitas harga. Provinsi Sulawesi Utara mengalami deflasi pada November 2025, di mana komoditas beras menjadi salah satu penyumbang utama penurunan harga pangan.
“Ini menunjukkan bahwa intervensi yang dilakukan berjalan efektif. Inflasi Sulut saat ini termasuk rendah, dan kami akan terus melakukan pengendalian harga serta memperkuat komunikasi publik,” tambahnya.
Dengan ketersediaan stok yang mencukupi, distribusi yang lancar, serta program bantuan dan stabilisasi harga yang terus digulirkan, Bulog optimistis pasokan pangan menghadapi Natal dan Tahun Baru 2025–2026 berada dalam kondisi terkendali.
“Kami memastikan akses masyarakat terhadap pangan tetap terjaga dan harga dapat dikendalikan dengan baik,” tutupnya. (*/gabby)
