SULUTNEWSTV.com, MANADO – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Yulius Selvanus secara resmi meluncurkan Kios Tim Penanganan Inflasi dan Ketahanan Pangan (TPID) Provinsi Sulawesi Utara di Pasar Bersehati Manado, Jumat(12/12/2025).
Kegiatan launching yang dihadiri oleh pejabat daerah, lembaga terkait, dan masyarakat sekitar ini ditujukan sebagai upaya konkrit menjaga ketahanan pangan dan mengendalikan fluktuasi harga, terutama menjelang musim puncak Hari Besar Keagamaan Nasional Natal dan Tahun Baru (HBKN Nataru) yang akan datang.
Data menunjukkan kondisi pangan di Sulut yang cukup dinamis. Pada November 2025, provinsi ini mencatat deflasi sebesar 0,41 persen (month to month/mtm) dibandingkan bulan sebelumnya, yang disebabkan oleh berlimpahnya pasokan komoditas masa panen.
Namun, jika dilihat dari rentang waktu yang lebih panjang, pergerakan harga bulanan di Sulut relatif lebih bergejolak dengan tingkat volatilitas sebesar 0,81 persen – angka yang lebih tinggi dibandingkan volatilitas inflasi bulanan nasional yang hanya mencapai 0,50 persen.
Komoditas yang paling sering mempengaruhi perubahan harga adalah barito (bawang merah, bawang putih, cabai, tomat), beras, dan daging babi. Sejak Januari 2024 hingga November 2025, kelima komoditas ini memiliki frekuensi tinggi menjadi kontributor Top 5 Inflasi/Deflasi (mtm).
Bahkan, cabai rawit dan tomat konsisten muncul setiap bulan sebagai komoditas yang mengalami kenaikan atau penurunan harga, yang sangat dipengaruhi oleh ketersediaan pasokan di pasar.
“Inisiatif mendirikan Kios TPID di Pasar Bersehati merupakan langkah strategis karena lokasinya dipilih berdasarkan prinsip 3 TEPAT, yakni Tepat Lokasi yang sesuai dengan lokasi pasar Pangan Strategis dan Penting (PIHPS), Tepat Sasaran yang menjangkau masyarakat luas, dan Tepat Waktu yang disesuaikan dengan musim puncak permintaan menjelang Nataru,” kata Deputi Kpw BI Sulawesi Utara Reinold Asri.
Dirinya juga menekankan peran penting kios ini dalam menjaga stabilitas pangan dan mata uang.
“Kantor BI Sulut sangat mendukung peluncuran Kios TPID ini karena merupakan bentuk kolaborasi antar lembaga yang efektif untuk menekan tekanan inflasi, terutama dari sisi pangan. Stabilitas harga pangan tidak hanya berdampak pada kesejahteraan masyarakat, tetapi juga pada stabilitas mata uang dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan,” ujarnya.
Dia menambahkan menjelang Nataru, permintaan terhadap komoditas pangan strategis pasti akan meningkat. Kios TPID diharapkan dapat menjadi ‘penyangga’ pasokan dan harga, sehingga masyarakat tidak kebingungan dengan kenaikan harga yang tiba-tiba.
“BI juga akan turut berperan sebagai pengawas untuk memastikan operasional kios berjalan lancar dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan,” tambahnya.
Adapun, komoditas yang akan dijual di Kios TPID berasal dari berbagai lembaga terkait dengan harga yang terkontrol dan sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Detailnya adalah Bulog yang menyediakan beras medium (sesuai HET), beras premium, minyak premium, dan gula pasir. Dinas Pangan Provinsi Sulut, yang menyediakan telur ayam ras, bawang merah, dan bawang putih dan Dinas Pertanian Provinsi Sulut yang menyediakan berbagai produk hortikultura seperti cabai rawit, cabai merah besar, tomat, dan sayuran segar lainnya.
Jadwal penugasan petugas kios telah ditetapkan melalui Surat Keputusan Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Sulut selaku Ketua Harian TPID Nomor 500/25.10970/SEKR-RO-EKON tanggal 21 November 2025. Setiap hari Senin hingga Sabtu, empat lembaga utama akan bertugas secara bergantian, yaitu Bulog, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Ketahanan Pangan, serta Dinas Pertanian & Peternakan.
Selain itu, beberapa dinas lain seperti BKAD, Dinas Koperasi & UMKM, Bappeda, DKP, Dinas Perhubungan, Dinas Kominfo, Dinas PUPR, Dinas ESDM, Dinas Perumahan, DPMPTSP, Dinas Pariwisata, Dinas Sosial, Dinas Perkebunan, dan Dinas Kesehatan juga akan berjaga secara bergantian sesuai jadwal yang telah disusun.
Untuk memastikan transparansi dan kualitas layanan, pengawasan terhadap operasional Kios TPID akan dilakukan oleh Satgas Pangan Polda Sulut bersama Bank Indonesia, Inspektorat Daerah Provinsi Sulut, Biro Perekonomian Setda Provinsi Sulut, Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, Kodam XIII/Merdeka, Kejati Sulut, dan Korem 131/Santiago.
Gubernur Yulius Selvanus mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan dan peluncuran Kios TPID.
“Semoga Kios TPID yang kita resmikan hari ini dapat benar-benar memenuhi harapan masyarakat sebagai akses pangan murah dan berkualitas. Ini juga menjadi modal penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Sulut dan mewujudkan visi kita Menuju Sulawesi Utara Maju, Sejahtera, dan Berkelanjutan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan petunjuk, membukakan jalan, dan memudahkan langkah kita bersama untuk berbakti kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegasnya.(*/gabby)
