Wakil Menteri Kesehatan RI akan Percepat Bantuan Alkes untuk RSUD Sam Ratulangi Tondano

MINAHASA – Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Wamenkes RI), dr Benjamin P. Octavianus, Sp.P, FISR, melakukan kunjungan kerja ke RSUD Sam Ratulangi Tondano, Kelurahan Tonsaru, Kecamatan Tondano Selatan, Kabupaten Minahasa, Senin (15/12/25) siang.

Kunjungan tersebut disambut langsung oleh Bupati Minahasa Robby Dondokambey SSi MAP bersama Wakil Bupati Vanda Sarundajang SS (RD-VaSung), Sekretaris Daerah Dr Lynda Watania MM MSi, Ketua TP-PKK Ny Martina Dondokambey-Lengkong SE, Kadis Kesehatan dr. Olviane Rattu, MSi, Dirut RSUD Sam Ratulangi Tondano, dr. Nancy Mongdong, serta jajaran Pemkab juga unsur Forkopimda.

Dalam sambutannya, Wamenkes Benjamin menegaskan bahwa kunjungan ini merupakan bentuk dukungan langsung pemerintah pusat kepada daerah, agar bantuan kesehatan yang diberikan benar-benar tepat sasaran dan sesuai kebutuhan rumah sakit.

“Saya datang ke Minahasa untuk mensupport sesuatu yang benar. Kita ingin memastikan bahwa apa yang dibutuhkan rumah sakit, itulah yang dikirim. Jangan sampai pusat mengirim alat yang tidak diminta dan akhirnya tidak termanfaatkan,” tegas Wamenkes.

Wamenkes juga menjelaskan bahwa dirinya saat ini terlibat langsung dalam penyusunan dan pelaksanaan program prioritas nasional bidang kesehatan periode 2024-2029, termasuk program cek kesehatan gratis, pemberantasan tuberkulosis, penurunan stunting, serta pembangunan 66 rumah sakit di kabupaten/kota se-Indonesia.

Ia mengungkapkan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan, masih terdapat 66 kabupaten di Indonesia yang sebelumnya belum memiliki rumah sakit. Dari jumlah tersebut, empat berada di Sulawesi Utara, dan salah satunya akan dibangun di Kabupaten Minahasa.

“Untuk Minahasa, rumah sakitnya sudah ada. Jadi kita tidak perlu membangun dari nol, tetapi melakukan penguatan, pengisian alat kesehatan, serta peningkatan layanan agar bisa berjalan maksimal,” jelasnya.

Wamenkes juga mendorong agar setiap rumah sakit daerah memiliki fokus dan keunggulan layanan tertentu, tanpa saling tumpang tindih antar rumah sakit di Sulawesi Utara. Ia menegaskan pentingnya tujuh layanan dasar wajib di setiap rumah sakit, yakni pelayanan anak, kebidanan, bedah, penyakit dalam, radiologi, serta sarana penunjang lainnya.

“RS Kandou itu pusat rujukan dan lengkap. RSUD Sam Ratulangi bisa menjadi satelit dengan keunggulan layanan tertentu, misalnya rehabilitasi medik atau layanan spesifik lainnya. Dengan begitu, pemerintah pusat bisa memberikan bantuan alat kesehatan yang tepat dan maksimal,” katanya.

Selain itu, Wamenkes juga menekankan pentingnya efisiensi pengelolaan rumah sakit daerah agar kesejahteraan tenaga kesehatan dan pegawai dapat meningkat.

“Efisiensi itu penting. Jumlah pegawai dan pelayanan harus seimbang, sehingga rumah sakit punya margin yang baik. Kalau pendapatan sehat, remunerasi tenaga kesehatan juga meningkat, dan pelayanan ke masyarakat menjadi lebih baik,” tandasnya.

Sementara itu, Bupati Minahasa Robby Dondokambey menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kunjungan Wamenkes RI ke Kabupaten Minahasa, khususnya ke RSUD Sam Ratulangi Tondano.

“Atas nama Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Minahasa, kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Bapak Wakil Menteri Kesehatan yang telah berkenan hadir langsung melihat kondisi dan kebutuhan RSUD Sam Ratulangi,” ujar Bupati.

Bupati RD menegaskan, Pemkab Minahasa berkomitmen mendukung penuh program-program strategis pemerintah pusat di bidang kesehatan, termasuk penguatan layanan rumah sakit, penurunan stunting, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

“Kunjungan ini menjadi motivasi besar bagi kami untuk terus berbenah, meningkatkan pelayanan kesehatan, serta memastikan seluruh bantuan dan program yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan masyarakat Minahasa,” tutup Bupati RD.

Dalam kesempatan tersebut, rombongan Wamenkes meninjau fasilitas dan pelayanan kesehatan di RSUD Dr Samratulangi Tondano. Hadir juga Direktur Utama RSUD Prof Kandouw serta jajaran. (*)

Leave a comment