Perangi Narkotika, BNNP Sulut Perkuat Strategi P4GN Sepanjang 2025

SULUTNEWSTV. com, MANADO – Ancaman narkotika di Indonesia semakin kompleks seiring berkembangnya modus peredaran, munculnya narkotika jenis baru (New Psychoactive Substances/NPS), serta jaringan kejahatan yang semakin terorganisir.

Kondisi ini menuntut Badan Narkotika Nasional (BNN) sebagai leading institution dalam Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) untuk terus bersikap adaptif, agile, dan inovatif.

Melalui semangat “War on Drugs for Humanity”, BNN menegaskan perang melawan narkoba sebagai upaya kemanusiaan yang menempatkan perlindungan dan penyelamatan manusia sebagai tujuan utama. Pendekatan ini diwujudkan dengan tindakan tegas dan tanpa kompromi terhadap bandar serta jaringan narkotika, namun tetap menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan hak asasi manusia (HAM) melalui rehabilitasi bagi penyalahguna.

Di Sulawesi Utara, Kepala BNN Provinsi Sulawesi Utara, Brigjen Pol. Jemmy George Paulus Suatan, S.H., M.Si menjelaskan BNN Provinsi Sulawesi Utara (BNNP Sulut) terus memperkuat strategi penanganan narkotika melalui dua pendekatan utama, yakni demand reduction dan supply reduction.

“Demand reduction dilakukan melalui upaya pencegahan guna membangun ketahanan dan kekebalan masyarakat terhadap penyalahgunaan narkotika. Sementara itu, supply reduction dilaksanakan melalui penegakan hukum yang tegas, terukur, dan berkeadilan,” ucapnya saat presscon akhir tahun bersama media,  yang dilaksanakan di aula kantor BNNP Sulut, Senin(22/12/2025).

Adapun, sepanjang tahun 2025, BNNP Sulut bersama jajaran melaksanakan tes urine terhadap 1.489 orang dalam 30 kegiatan. Di bidang pencegahan, BNNP Sulut juga menggelar 393 kegiatan advokasi, sosialisasi, dan kampanye Indonesia Bersinar yang menjangkau 149.364 orang secara tatap muka.

“Melalui pemanfaatan media sosial dan platform digital, pesan-pesan P4GN BNNP Sulut telah menjangkau lebih dari 2.993.930 orang dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk pelajar, pekerja, dan komunitas umum. Selain itu, BNNP Sulut membina 20 keluarga di kawasan rawan narkoba serta 10 sekolah melalui pelatihan soft skill,” sebutnya.

BNNP Sulut juga mendorong instansi pemerintah dan swasta agar responsif terhadap permasalahan narkotika, hingga lahir kebijakan pembangunan berwawasan Anti Narkoba di lingkungan masing-masing.

Dirinya juga menjelaskan lebih jauh, dimana pada tahun 2025, BNNP Sulut membentuk 50 Relawan Anti Narkoba dan 30 Penggiat Anti Narkoba, serta memberikan manfaat program life skill kepada 20 orang.

Dalam program intervensi kawasan rawan narkoba tahun 2025, BNNP Sulut menargetkan dua kawasan, namun berhasil merealisasikan tiga kawasan, yakni Kelurahan Sindulang Satu, Kecamatan Tuminting, Kota Manado, serta Desa Otam dan Desa Otam Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow. Ketiga wilayah tersebut berhasil mengalami penurunan tingkat kerawanan sebanyak dua level, dari kawasan waspada menjadi kawasan aman.

Sepanjang tahun 2025, BNNP Sulut juga mencatat sejumlah capaian positif. BNNP Sulut menerima penghargaan dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kantor Wilayah Sulawesi Utara sebagai Peringkat III transaksi Digipay Satu terbanyak periode Semester I Tahun 2025.

Selain itu, Klinik Pratama BNNP Sulut memperoleh Sertifikat Survei Indeks Kapabilitas Rehabilitasi (IKR) Tahun 2025 dari Deputi Bidang Rehabilitasi BNN RI dengan predikat A-Optimal dan nilai 3,80.

“Saya pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus berperan aktif dalam perang melawan narkoba. Perang melawan narkoba merupakan tanggung jawab bersama. Dengan komitmen dan sinergi yang kuat, kami optimistis angka penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di Sulawesi Utara dapat terus ditekan,” ujarnya.

BNNP Sulawesi Utara menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi serta mengajak masyarakat untuk terus mengobarkan semangat “War on Drugs for Humanity” demi menyelamatkan generasi bangsa.(*/gabby)

Leave a comment