Minahasa – Kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa membatasi aktifitas pasar, untuk pencegahan penyebaran virus Corona atau Covid-19, dinilai belum efektif.
Pasalnya, pembatasan aktifitas pasar itu membuat warga merasa panik karena takut kehabisan Bahan Pokok (Bapok), sehingga terjadi peningkatan pengunjung. Bahkan, himbauan pemerintah terkait Sosial Distancing tidak diindahkan sejumlah pengunjung.
Hal ini bukan mengurangi penyebaran Covid-19, tetapi akan lebih memperluas penyebarannya. Secara otomatis, kebijakan pemerintah dalam rangka memutus mata rantai penyebaran pandemi virus dari Wuhan, Cina, akan sia – sia.
Boy Kumaunang, salah satu warga Tondano mengatakan, kebijakan pemerintah untuk membatasi aktifitas pasar dua kali seminggu, maka akan rentan terjadinya penyebaran Covid-19. “Ini akan cepat terjadi penularan karena masyarakat berbelanja saling dempet – dempetan,” kata dia.
Boy menambahkan, sebaiknya pemerintah mengkaji kembali kebijakan tersebut karena ranya belum efektif. “Kalau bisa kebijakan ini dikaji lagi dalam upaya mencegah penularan virus Corona,”pintanya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Tim Satgas pencegahan Covid-19 Kabupaten Minahasa, Denny Mangala, mengatakan pihaknya akan mengevaluasi kebijakan ini. “Pemda Minahasa akan senantiasa mengevaluasi kebijakan ini,” singkat Mangala. (ChristianT)
