SULUTNEWSTV.com, MANADO – Transformasi digital saat ini menjadi sebuah keniscayaan dalam berbagai sektor, termasuk jasa kepelabuhanan. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Kantor Perwakilan BI Sulut Andry Prasmuko melalui Deputi Kpw BI Sulut Dermawan Hutabarat dalam Launching Digitalisasi Transaksi Jasa Kepelabuhanan di Pelabuhan Manado, Selasa(3/12/2024).
Dermawan menyebut, sebagai salah satu penggerak roda ekonomi, pelabuhan memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung perdagangan, logistik, dan pertumbuhan ekonomi daerah.
Oleh karena itu, penerapan digitalisasi dalam transaksi kepelabuhanan adalah langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan kemudahan layanan kepada para pengguna jasa.

“Tidak hanya itu, digitalisasi ini juga mendukung inisiatif besar dalam menciptakan ekosistem ekonomi yang terintegrasi secara digital, yang sejalan dengan visi Bank Indonesia dalam mendorong sistem pembayaran digital melalui program Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2030,” katanya.
Sebagai regulator, dirinya menyebut Bank Indonesia memandang digitalisasi yang diterapkan dalam ekosistem kepelabuhanan ini akan membawa perubahan dan keuntungan bagi para pelaku di kawasan pelabuhan.
Tidak hanya itu, Pelabuhan Manado juga dipilih sebagai salah satu pelopor digitalisasi ini karena posisinya yang strategis dalam mendukung perekonomian Sulawesi Utara.
“Dengan langkah ini, kami optimis bahwa Pelabuhan Manado akan semakin kompetitif, memberikan pelayanan yang terbaik, dan berkontribusi pada penguatan ekonomi wilayah,” tegasnya.

“Kami mengapresiasi kolaborasi yang terjalin antara PT Pelindo, pemerintah daerah, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya dalam menyukseskan inisiatif ini. Sinergi ini merupakan wujud nyata dari semangat bersama untuk mendorong akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan daerah,” sambungnya.
Selanjutnya, dirinya menegaskan bahwa Bank Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung digitalisasi di berbagai sektor melalui penyediaan kebijakan, infrastruktur, dan edukasi kepada masyarakat.
“Mari kita manfaatkan momentum ini untuk bersama-sama menciptakan ekosistem ekonomi yang modern, inklusif, dan berkelanjutan. Ini merupakan langkah awal dari elektronifikasi yang lebih luas dan inklusif lagi. Pembayaran non tunai harus dibiasakan dalam segala aspek dan Bank Indonesia akan terus mendukung upaya-upaya tersebut. Tidak lupa kami juga menghaturkan terima kasih kepada seluruh stakeholders yang sudah membantu upaya elektronifikasi di Pelabuhan Manado. Sekali lagi, kegiatan ini merupakan langkah awal dari komitmen panjang untuk mengembangkan elektronifikasi pembayaran di Sulawesi Utara,” jelasnya.

Sementara itu, Sementara itu, GM Pelindo Manado Nurlayla Arbie mengatakan, penerapan pembayaran digitalisasi secara penuh di Pelabuhan Manado akan dimulai pada Januari 2025.
Digitalisasi pembayaran di wilayah Pelabuhan Manado akan meliputi pembayaran tiket masuk pengantar dan penjemput, karcis kendaraan, karcis barang termasuk tenant dan transaksi lainnya di dalam terminal penumpang.
“Sekarang ini masih belum digitalisasi penuh, saat ini kami masih melakukan sosialisasi di wilayah Pelabuhan Manado, termasuk membagikan kartu uang elektronik kepada pengguna jasa. Selain itu kami juga terus melakukan sosialisasi penggunaan QRIS,” kata Nurlayla.(*/gabby)
