Minahasa – Elsye Mokoagow (62), seorang ibu rumah tangga sangat berterima kasih dengan adanya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Berkat program strategis nasional tersebut, dirinya tidak mengeluarkan biaya apapun pada saat menjalani pengobatan usus buntu.
Gejala utama penyakit usus buntu adalah nyeri di perut yang disebut kolik abdomen. Nyeri tersebut dapat berawal dari pusar, kemudian bergerak ke bagian kanan bawah perut. Kondisi ini dialami oleh Elsye.
Elsye merupakan peserta JKN asal Desa Tandengan Kecamatan Eris Kabupaten Minahasa ini, di tanggung oleh pemerintah daerah. Ditemui saat sedang dalam perawatan di RSUD Sam Ratulangi Tondano pada Senin (20/05/2025), ia menceritakan pengalamannya saat menggunakan kartu JKN.
Menurut Elsye, saat dirinya masuk rumah sakit, semua proses perawatan di rumah sakit, mulai dari di ruang IGD sampai rawat inap, pelayanan yang diterima sangat baik dan ramah. “Setelah rawat inap, saya pun lanjut kontrol dan masih ditanggung oleh BPJS Kesehatan,” tambah Elsye.
Elsye juga mengapresiasi pelayanan yang diberikan oleh BPJS Kesehatan yang semakin hari semakin baik. Selama menjadi peserta JKN, pelayanan yang diberikan dari waktu ke waktu semakin baik dan sangat mempermudahnya. “Mulai dari akses pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan cukup menggunakan KTP,” ungkapnya.
Elsye sangat berterima kasih kepada pemerintah dan BPJS Kesehatan karena Program JKN membuat masyarakat tak perlu khawatir dengan biaya pelayanan kesehatan yang saat ini mahal.
“Semoga BPJS Kesehatan kedepannya selalu berbenah lagi dan lagi untuk memberikan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia. Dengan begitu, seluruh masyarakat dapat merasakan manfaat dari program JKN yang semakin mudah, semakin cepat dan setara,” tutupnya. (*ChT)
