SULUTNEWSTV.com, MANADO – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulut, terus gencar mengenalkan Quick Respon Indonesian Standar (QRIS).
Kali ini, dengan mengundang para merchant di Sulut. Bentuk sosialisasi ini dikatakan Kepala Bank Indonesia Sulut Arbonas Hutabarat adalah untuk menerapkan transaksi Gerakkan Nasional Non Tunai (GNNT).

“Jadi tidak hanya pelaku usaha dan pedagang, kami juga sasar perbankan, asosiasi-asosiasi, rumah makan, pengusaha oleh-oleh, supermarket, pengelola pusat belanja, dan beberapa lainnya. Kedepan, BI juga akan meningkatkan akseptasi untuk aplikaso QRIS,” kata Arbonas usai giat Merchant Gathering Peningkatan Akseptasi Gerakan Non Tunai, di Kpw BI Sulut, Rabu(4/12).
Yang dikatakannya, QRIS akan disetujui per 1 Januari 2020.

Disebutkan Arbonas, tugas utama BI adalah untuk kebijakan moneter. Yang salah satunya untuk mengendalikan keuangan, izin pengawasan makro prudensia dan sistem pembayaran pembayaran (sekarang sistem pembayaran yang sekarang sedang dikembangkan sekarang).
“Itulah sebabnya, sosialisasi QRIS ini perlu karena selama ini penggunaan non tunai ini cukup cepat, aman dan efisien,”katanya.

Dirinya menyampaikan sektor perbankan masih menentang sistem pembayaran, tetapi beberapa perusahaan teknologi keuangan sudah mulai menggunakan platform pembayaran.
“Nah, dari sini lesscash society sudah mulai dibentuk dan memberikan andil untuk ekonomi Indonesia. Untuk itulah, bantulah para pengunjung di Sulut agar tetap menggunakan rupiah karena persetujuan Bank Indonesia meminta penggunaan rupiah,” harapnya.(gabby)
