MINAHASA – Setelah turun di beberapa desa. Kali ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Minahasa, sasar sejumlah sekolah untuk mensosialisasikan tentang kebencanaan.
Kepala BPBD Minahasa, Nofry Lontaan ST melalui Sekretaris Badan, Shandro Mogot SE MSi mengatakan, target kali ini adalah 16 sekolah di Kecamatan Remboken, Tombulu dan Eris, yang menjadi sasaran untuk sosialisasi tentang kebencanaan.
“Kegiatan ini dilakukan atas instruksi presiden terkait kebencanaan dan menggantisipasi kebencanaan di wilayah rawan bencana,” kata Mogot di usai sosialisasi di SD Katolik Kembes, Kamis (13/4/23).
Sedangkan tujuan kegiatan ini, kata Mogot, untuk memberikan sosialisasi, komunikasi, informasi dan edukasi serta pemahaman bagaimana mengambil tindakan saat terjadi bencana. Baik itu tanah longsor, banjir dan gempa bumi.
“Selain itu dilakukan simulasi bagaimana melindungi diri saat terjadi bencana gempa bumi, terutama bagi anak-anak sekolah yang sangat rentan terkena dampak bencana,” sebut Mogot.
Sebelumnya, ia menjelaskan bahwa BPBD Minahasa melaksanakan kegiatan serupa di beberapa desa rawan bencana. “Setelah masyarakat umum, kali ini kita sosialisasikan sekaligus simulasi ke anak-anak sekolah yang ada di 16 sekolah di tiga kecamatan,” ujar Mogot.
Sebelumnya, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Minahasa, Merel Sumarauw mengatakan, dengan adanya kegiatan ini, kapasitas warga dalam menghadapi bencana akan semakin kuat.
“Polanya linier. Jadi semakin banyak mendapat informasi baik dan benar tentang penanggulangan bencana, maka kapasitas warta terkait bencana semakin meningkat,” katanya.
Dengan meningkatnya kapasitas warga menghadapi bencana, kata Sumarauw, otomatis resiko semakin berkurang. “Apa lagi resiko korban jiwa, kerusakan lingkungan dan fasilitas umum lainnya,” ujarnya.
Sumarauw juga menambahkan, sosialisasi ini akan dilakukan secara bertahap di 25 kecamatan. Namun untuk tahun ini, baru dilakukan di tiga kecamatan.
“Untuk tahun ini kita akan lakukan sosialisasi di 12 desa dan 16 sekolah di tiga kecamatan. Yaitu Kecamatan Remboken, Kakas dan Tombulu,” pungkasnya.
Disisi lain, Kepala Sekolah SD Khatolik St Paulus Kembes, Caterina Rondonuwu mengatakan bahwa sosialisasi ini sangat baik. Sebab terkait kebencanaan, disini diajari tentang bagaimana mengantisipasi ketika bencana datang secara tiba-tiba.
“Sosialisasi ini sangat baik, bukan hanya kami sebagai guru, tapi juga kepada siswa, sehingga sepulangnya siswa ke rumah mereka juga boleh menjelaskan kepada orang tua terkait penanganan bencana secara dini,” kata Rondonuwu.
Sementara peserta kegiatan, Putri Kapele salah satu siswa di SMK Negeri Tombulu mengungkapkan bahwa, dirinya mendapatkan pemahaman yang baik terkait kebencanaan. Dimana, dirinya diajari untuk tidak panik dalam mengatasi ketika ada bencana datang.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi saya ketiga terjadi bencana, apalagi tadi ada simulasi langsung dari narasumber,” ujarnya.
Kegiatan yang berlangsung di beberapa titik, yakni SMP Negeri 1 Tombulu, SMK Negeri Tombulu, SMP Kristen Kembes, SD GMIM Kembes, SD Katolik Rumengkor, SD Koka dan SD Katolik St Paulus Kembes.
Adapun narasumber yakni Dery Paulus Unso selaku fasilitator dari BPBD Provinsi Sulawesi Utara dan Joike Ondang SE ME BPBD Minahasa selaku Analisis Kebijakan Muda.
Hadir juga dalam kegiatan ini, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Minahasa, Jelly Bokau SSt, Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Minahasa, Charles Woy SE MSi, serta personil BPBD Minahasa. (CT)
Categories: Minahasa